Rekomendasi Klinik Kucing Terbaik di Jakarta Timur

Sama seperti orangtua manusia, orangtua anabul atau anak bulu juga penuh pengorbanan dan kadang-kadang harus merogoh kocek untuk mengobati hewan piaraan.

Setelah bersedekah untuk Salsa yang kulit deket ekornya robek, kali ini giliran si Utung yang jajan, gara-gara flu kronis yang tak kunjung sembuh selama berbulan-bulan.

Pengobatannya penuh lika-liku. gw sampe datengin beberapa klinik sampe akhirnya menemukan tempat yang tepat di mana Utung lulus sebagai Sarjana Ingus.

Pertolongan pertama kugantungkan kepada drh. Widiarini dari Alana Vet di dekat Lubang Buaya, langganan tempat steril kucing yang dokternya ramah banget, memperlakukan kochenk seperti anak manusia.

Di sana, Uut disuntik dengan obat untuk melegakan pernapasan, kemudian dikasih obat dan resep yang harus ditebus di apotek.

“Ini enggak bisa langsung sembuh,” kata dokter saat itu.

Kerjaan gw selama seminggu adalah ngasih obat sirup antibiotik dan berusaha ngasih tablet dengan cara melemparkannya ke tenggorokan Utung. Trik yang mudah bagi yang sudah terbiasa, tapi sulit untuk pemula. Gw sampe keringetan kayak olahraga saking si kucing keras kepala enggak mau buka mulut.

Perjuangan belum selesai.

Utung babak belur pipinya bolong dan berdarah

Menjelang gajian, Utung datang dalam keadaan babak belur. Badannya panas, ingusnya bercampur darah dan nanah, dagunya robek. Oiya, selama ini ada bintik di kupingnya, ternyata berubah jadi korengan. Kirain mah luka biasa.

Gw langsung ke UGD khusus kucing alias klinik tempat merawat Salsa. Lokasinya di Pondok Gede, buka Senin sampai Minggu. Beda tempat nih sama Alana Vet karena dokter langgananku tidak menerima rawat inap untuk kucing sakit.

Utung dirawat sekitar seminggu. Tiap hari dikabarin perkembangannya. Saat dijemput, Utung masih dalam kondisi diinfus dan kurus sekali. Kayaknya berkurang sekilo. Setidaknya masih mau makan lah ya. Flu masih ada dikit. Obat pun banyak banget harus diminum plus obat salep.

Beberapa waktu kemudian, kondisi kembali parah. Kali ini ingusnya benar-benar berleleran… mengering, keras dan menutupi lubang hidung! Sedih banget lihat dia susah napas, cuma dari sedikit lubang yang masih terbuka. Gw secara rutin mencoba membuat ingus yang sudah mengeras biar terkelupas, biar lubang hidungnya enggak ketutup.

Lalu, satu matanya kayak belekan dan jadi cloudy seperti katarak. Pas dibawa ke Puskeswan, disangka buta đŸ˜¦ Tapi ternyata masih bisa melihat. Utung disuntik tiga kali untuk menguatkan otot, membuka jalan pernapasan sama antibiotik.

Sayangnya, di Puskeswan Pondok Ranggon kan enggak bisa rawat inap kucing. Maka, gw tanya ke dokter di Alana Vet, mana dokter hewan menerima rawat inap yang bagus di Jakarta Timur. Jawabnya: Al Husna Cat Care di Condet.

Sesuai namanya, klinik ini hanya menerima kucing (dan manusia). Lokasinya lumayan nyempil, ada di gang yang mepet satu mobil, tapi jalan menuju ke sana sih lumayan…. padat. Namanya juga Condet.

Kalau mau parkir mobil ada di Alfamidi, kalau jago nyetir silakan masuk ke gangnya.

Tempatnya hampir enggak kentara, gw cuma melihat aja banyak kucing dan tulisan “buka” di pintu. Bentuknya kayak rumah biasa.

Sebelum datang, gw sudah WA untuk konfirmasi apakah kliniknya buka, soalnya teman gw juga sudah sering ke sana dan kadang kalau enggak mastiin jam buka, ke sana ternyata tutup. Padahal, jalannya lumayan challenging (MACET).

Gw datang jam Ashar, dokternya lagi shalat, jadi nunggu dulu berapa menit. Di klinik, berjejer kandang-kadang tempat pasien kucing yang menginap.

Utung diperiksa sekitar 45 menit, benar-benar menyeluruh. Pertama, luka di pipi dibersihin (ternyata bolong), alasan kenapa dia sulit makan, sakit buat ngunyah. Lalu, dia diinfus 15 menit untuk melihat apakah kondisinya jadi bugar. Utung yang lemes dan diam aja jadi berisik mengeong-ngeong, bukti kalau dia sudah bertenaga. Terus dicek lagi apakah si Utung bisa makan dry food dan wet food (disuapin), dicek batuk apa enggak, dicek ada kutu apa enggak, pokoknya bener-bener si Utung kayak medical check up.

Gw bilang, tolong dirawat inap saja si Utung sampai kelar flunya.

Tidak seperti klinik sebelumnya, update dari klinik ini jarang-jarang. Tapi bentuknya video yang memperlihatkan betapa si dokter memperlakukan tiap pasien dengan penuh kasih sayang. Utung kan kucing liar yang kotor ya, di rumah tuh dia bukan tipe yang disayang-sayang, dielus-elus. Orang rumah sekadar kasih makan aja. Lah, di sana dia beneran dimanjain, digaruk-garukin, diajak main, pokoknya bener-bener penuh kasih sayang.

Long story short, flu Utung AKHIRNYA SEMBUH setelah berbulan-bulan. Karena sudah sembuh, dia bisa disteril, jadi jarang keluar-keluar karena kerjaannya makan dan tidur aja di rumah. Berat badan sudah lumayan naik, bulunya jadi lebih halus dan bersih, pokoknya cakep! Ini adalah tampilan Utung yang paling ganteng dalam kurun empat tahun menjadikan rumah gw warteg. Mata yang cloudy juga jadi lumayan clear, tapi masih terlihat beda. Secara berkala gw masih kasih salep steril mata. Sampai sekarang, Utung alhamdulillah masih sehat dan makin gendut karena rakus banget.

Jadi, buat yang mencari klinik kucing dengan perawatan maksimal, coba mampir ke Al Husna Cat Care di Condet deh, siapa tahu cocok sama kucing kalian.

Tinggalkan komentar