Surabi oncyom

Sebenarnya masih banyak hutang cerita makanan untuk dipost, tapi ijk akan mendahulukan kisah surabi Bandung Enhai yang memang enak dan aduhai itu.

Makanan pembukanya adalah nonton film Swedia berjudul Sugar Man di Erasmus Huis. Bonusnya ketemu sama para kouhai seperti Alia dan Widya plus ngobrol dikit sama Della yang jadi volunteer.

20140511-061106.jpg

Film dokumenter ini membuktikan kalau kehidupan manusia itu sama dramatisnya seperti sinetron.

Lanjut surabi!
Terlalu percaya pada Google Map membuat ijk dan mr. Abal-abal nyasar keeeee tempat pembuangan sampah. Beneran! Lokasi Surabi Enhaii di gugelmep berakhir di lahan berisi tumpukan sampah di daerah pemukiman sekitar Radio Dalam.

Aku merasa dikhianati google map. Huh. Well, anyway, rupanya si surabi ini letaknya hanya selemparan kolor dari Lab School Kebayoran. Naek metromini 72 kalau mau ngangkot.

Harganya bervariasi, dari sepuluh ribu sampai belasan ribu. Buat ijk, surabi atau serabi itu paling berjodoh sama oncom.

20140511-062010.jpg

Di Surabi Enhaii, serabi oncom dipadu dengan siraman mayones pedas. Kalau kata anak-anak zaman sekarang mah endesss banget. Enak! Raos! Ngeunah! Apalagi minumnya bandrek susu. Ah… Kurang bekson lagu kacapi suling aja nih. Dibandingkan serabi oncom di Kampung Daun, gw pribadi lebih suka versi Enhaii. Lebih gendut dan gurih gitu surabinya. Yum!

Surabi cokelat kejunya juga enak. Kalo yang spesial, ada tambahan fla manis. Enak juga sih versi yang ada fla, tapi tanpa itu pun menurut gw udah yummy.

Serabi rasa sosis telur enak juga siih, tapi gw tetap berpendirian kalau surabi itu paling cocok ya sama oncom. Versi sosis ini terlalu modern jadi menurut gw gak terlalu berasa kaya surabi.

20140511-062558.jpg

Habis itu mampir sekejap ke Suropati. Taman yang ada free wifi plus live music dari para muda-mudi (walo ga semuanya sebagus penyanyi kafe) bertajuk Suropati Art. Rasanya pengen gelar tiket trus buka laptop trus numpang donlot. Maklum ya, rada-rada norak gitu sebagai anak-anak pinggiran Jakarta yang lingkungan rumahnya ga menyediakan taman kota, bisa internetan pulak! Tempat ini ideal buat ngetik kerjaan seandainya rumah gw di kawasan Cendana. Aheu aheu. Sayangnya mayoritas pengunjung pada ngebul rokok semua. Haduh! Dapet oksigen dari pohon plus zat jahat dari asap rokok 😦

Satu pemikiran pada “Surabi oncyom

Tinggalkan komentar